Sunday, November 19, 2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan            : Masturbasi pada remaja
Sub Pokok                   :
§  Definisi kesehatan reproduksi
§  Organ – organ reprodusi
§  Definisi masturbasi
§  Dalil haramnya masturbasi
§  Penyebab masturbasi
§  Dampak terhadap kesehatan
§  Usaha pencegahan
§  Cara menjaga kesehatan reproduksi
Sasaran                        : Pelajar SMAN 19 Surabaya
Jumlah Sasaran            :  40 orang remaja
Tempat                        : SMAN 19 Surabaya
Hari/ Tanggal              : Kamis, 29 Oktober 2015
Waktu                         :1 x 30 menit

A.      LATAR BELAKANG

                  Masa remaja adalah masa yang penuh dengan tentangan, ketika beranjak remaja pengaruh lingkungan sangat besar terhadap kematangan psikologi remaja, pertukaran informasi tentang kenikmatan masalah seksual tidak bisa dihindarkan.(Notoatmodjo,2007).
Tingginya tingkat kepercayaan diantara remaja membuat perilaku masturbasi ini sangat mudah diterima dan dipraktikkan.Secara umum remaja diidentifikasikan sebagai sosok yang sedang mengalami perubahan baik biologis maupun psikologisnnya atau masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.(Kartono, 1989)
Apabila perbuatan ini sifatnya sementara dan tidak disebabkan oleh gangguan psikoseksual maka ini masih dapat dianggap sebagai batas-batas normal. Frekuensi masturbasi kira-kira 60% di antara para gadis dan 95% diantara para pemuda. Menurut Kinsey dkk, sedikitnya 92% diantara pria dan 70% - 80% diantara wanita pernah mengalami masturbasi. Bagi banyak penderita cacat badan onani merupakan pelarian untu menyalurkan nafsu syahwat mereka. Pada sebuah penelitian terungkap bahwa 95 persen pria dan 89 persen wanita dilaporkan pernah melakukan masturbasi.  (Wiknjosastro, 2000).
                  Gejala masturbasi pada usia pubertas dan remaja, banyak sekali terjadi. Hal ini disebabkan oleh kematangan seksual yang memuncak dan tidak mendapat penyaluran yang wajar; lalu ditambah dengan rangsangan-rangsangan ekstern berupa buku-buku dan gambar porno, film biru, meniru kawan dan lain-lain.(Nyoman,1976)
B.       TUJUAN
I. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharap sasaran mampu memahami tentang bahaya Masturbasi pada Remaja
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran dapat :
1.      Menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi
2.      Menjelaskan organ – organ reproduksi
3.      Menjelaskan pengertian masturbasi
4.      Menjelaskan Dalil haramnya masturbasi
5.      Menjelaskan penyebab masturbasi
6.      Menjelaskan dampak terhadap kesehatan
7.      Menjelaskan usaha pencegahan Masturbasi
8.      Menjelaskan cara menjaga kesehatan reproduksi

C.      MATERI
Terlampir        
D.      METODE
1. Ceramah
2. Diskusi, Tanya Jawab dan Kuis
E.       MEDIA
·         Leaflet
·         Power point
·         Laptop
·         LCD
·         Proyektor
·         Stiker
F.       SUSUNAN KEGIATAN
No.
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Media
Waktu
1.
Pembukaan




v  memberikan salam
·         menjawab salam

5 menit

v  memperkenalkan diri
v  menjelaskan tujuan dari penyuluhan
v  menentukan kontrak waktu
v  menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan
·         mendengar dan memperhatikan

·         mengetahui kontrak waktu
·         mengetahui apa saja yang akan disampaikan


2.
Pelaksanaan




v  menjelaskan pengertian masturbasi

* mendengarkan dan memperhatikan
Leaflet dan
Power point
20 menit

v  menjelaskan Penyebab Masturbasi




v  menjelaskan Dampak Terhadap Kesehatan
v  memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan



3.
Penutup


5 menit

v  melakukan feed back (timbal balik dengan memberi pertanyaan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan
* bertanya dan aktif



v  menyimpulkan materi
* mendengar dan memperhatikan



v  memberi salam
* menjawab salam



G.      EVALUASI
            a. Evaluasi struktur
·         Kesiapan materi
·         Kesiapan SAP
·         Kesiapan media :power point dan liflet
·         Peserta hadir di tempat penyuluhan
·         Penyelenggaraan Penyuluhan di aula SMAN 19 Surabaya
·         Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan yang  dilakukan
b. Evaluasi proses
·      Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
·      Peserta antusias  terhadap materi penyuluhan
·      Peserta mengajukan pertanyaan  dan menjawab pertanyaan dan benar
·      Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan



c. Evaluasi hasil
·      Penyuluhan kesehatan dinyatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 %
·      Penyuluhan kesehatan dikatan cukup baik apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan antara 50 % -80  %
·      Penyuluhan kesehatan dikatakan kurang berhasil / tidak baik  apabila sasaran hanya mampu menjawab pertanyaan kurang dari  50 %  dengan benar
H.  PENGORGANISASIAN
1.      MODERATOR             :   Rufika
2.      PEMATERI                   :
l  Julasma Anjar K
l  Debby Ayu L
l  Tri Wulandari
3.      OPERATOR                  : Syarun Nain
I.REFERENSI
·         Bawa, Nyoman. 1976. Aspek Psikiatri dari Masturbasi. Majalah Kesehatan Jiwa.Yayasan Ksehatan Jiwa Aditama. Surabaya.
·         Kartono, Kartini. Dr,1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, Penerbit Mandar Maju, Bandung,
·         Soekidjo, Notoatmodjo.(2007).Kesehatan masyarakat,edisi ke 11.Jakarta : Rineka Cipta.
·         Bobak,Lowdermik, jensen.(2004).”Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4.EGC.Jakarta
·         Potter& perry.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Edisi 4.EGC.Jakarta
·         Wiknjosastro, H.2000. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
·         Fisher, D.L. 1994. Jalan Keluar dari Jerat Masturbasi. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
J.       LAMPIRAN MATERI

A.  PENGERTIAN KESEHATAN REPRODUKSI
Remaja perlu memahami kesehatan reproduksi karena  pemahaman mengenai kesehatan reproduksi sangat penting agar remaja bisa mempersiapkan dirinya lebih baik dalam memasuki kehidupan berkeluarga. Oleh sebab itu diharapkan remaja bisa mengatur fungsi dan proses reproduksinya serta bisa lebih bijak dalam membangun perilaku seksual yang bertanggung jawab. Pengertian kesehatan reproduksi  adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi fungsi serta prosesnya.(Wiknjosastro,2000)
Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.Definisi kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi dan proses. (Wiknjosastro,2000)
Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut:
1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi;
2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya;
3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural;
4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :
1.         Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
2.         Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
3.         Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb).
4.         Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit seksual menular dsb).(Potter& perry.2005)
B.  ORGAN-ORGAN REPRODUKSI
         a. Sistem Reproduksi Pada Pria


1.      Penis
Organ kopulasi (persetubuhan), yaitu hubungan antara alat kelamin jantan   dan betina untuk memindahkan sparma ke dalam organ reproduksi betina. (Wiknjosastro,2000)
2.      Skrotum
Selaput pembungkus testis sebagai pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.(Wiknjosastro,2000)
3.      Testis
Kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang sebagai penghasil sel-sel sperma  serta hormon testosteron. Dalam testis, banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.(Wiknjosastro,2000)
4.      Epididimis
Saluran panjang dan berkelok yang keluar dari testis. Fungsinya, untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma selama kira-kira 3 minggu.(Wiknjosastro,2000)
5.      Vas deferens (saluran sperma)
Saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Fungsinya untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.(Wiknjosastro,2000)
6.      Saluran ejakulasi:
Saluran pendek yang menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra.(Wiknjosastro,2000)
7.      Uretra
Saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi yang terdapat di penis.(Wiknjosastro,2000)





b. Sistem Reproduksi Pada Wanita



1)      Vagina
Saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Fungsinya, sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi.(Wiknjosastro,2000)
2)      Vulva
Suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu labia mayora dan labia minora
a)      Labia mayora
Sepasang bibir besar yang terletak di bagian luar melindungi organ di dalamnya.
b)      Labia minora
Sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.(Wiknjosastro,2000)
3)      Ovarium (indung telur)
organ reproduksi utama wanita yang berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Fungsinya, untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita, yaitu hormon estrogen dan progesteron.
a)      Estrogen,
Berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder (merangsang penebalan dinding rahim) serta membantu dalam proses pematangan sel ovum.
b)      Progesteron
Berfungsi memelihara masa kehamilan, contohnya menyiapkan endometrium sebagai tempat implantasi embrio.(Wiknjosastro,2000)
4)      Fimbriae
Serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangakl ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduk. Fungsinya untuk menangkap sel ovum matang yang dikeluarkan oleh ovarium.(Wiknjosastro,2000)
5)      Infundibulu
Bagian ujung oviduk yang berbentuk corong dan berdekatan dengan fimbriae. Fungsinya menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbrae.(Wiknjosastro,2000)
6)      Tuba falopi
Saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.(Wiknjosastro,2000)
7)      Oviduk
Saluran panjang kelanjutan dari tuba falopi. Fungsinya sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.(Wiknjosastro,2000)
8)      Uterus (rahim)
Organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Fungsinya sebagai tempat pertumbuhan embrio selama kehamilan.(Wiknjosastro,2000)
9)      Cervix
Bagian dasar uterus yang berbentuk menyempit sehingga disebut leher rahim yang menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.(Wiknjosastro,2000)
10)  Saluran vagina
                        Saluran lanjutan dari cervix sampai pada vagina.(Wiknjosastro,2000)
11)  Klitoris:
                        Tonjolan kecil yang terletak di belakang vulva.(Wiknjosastro,2000)
C.   Pengertian Masturbasi
    Masturbasi adalah perangsangan seksual yang disengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan sesuatu objek atau alat, atau kombinasinya. Masturbasi merupakan suatu bentuk autoerotisisme yang paling umum, meskipun ia dapat pula dilakukan dengan bantuan pihak (orang) lain. Istilah netral (dalam bahasa Indonesia) “masturbasi” dipinjam dari bahasa Inggris, masturbation. Ada dua versi etimologi untuk kata ini. Yang pertama adalah dari kata bahasa Yunani, mezea (bentuk jamak untuk penis) atau dari gabungan kata bahasa Latin, manus (tangan) dan turbare (mengganggu). Versi lainnya adalah gabungan dari kata Latin manus (tangan) dan stuprare (mempermainkan), sehingga berarti “mempermainkan [penis] dengan tangan”. Dalam bahasa Melayu, kegiatan masturbasi dikenal sebagai merancap, namun kata ini dalam penggunaan sehari-hari di Indonesia jarang dipergunakan lagi. Akibat masturbasi dalam kultur Indonesia dianggap tabu dibicarakan secara terbuka, kata-kata kiasan sering dipakai untuk menyebutkan tindakan ini, seperti “mengocok”, “main sabun”, “coli”, dan sebagainya.(Fisher, D.L. 1994)
D. DALIL HARAMNYA MASTURBASI
     Beberapa dalil atas keharaman melakukan O-nani (Mas-turbasi) dapat dijumpai dalam Al-Quran, hadits dan pendapat ahli fiqih seperti di bawah ini:
A. Dalil Al-Quran

1. QS Al-Mukminun 23:4-7
والذين هم لفروجهم حافظون . إلا على أزواجهم أو ما ملكت أيمانهم فإنهم غير ملومين . فمن ابتغى وراء ذلك فأولئك هم العادون

Artinya: .. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

2. QS An-Nur 24:33

Artinya:
Dan orang-orang yang tidak mampu kawin, hendaklah menjaga kesucian (diri)-nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah, yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang (kepada mereka), sesudah mereka dipaksa (itu)'." – (QS.24:33)


B. Dalil Hadits

1. Hadits riwayat (HR) Bukhari dari Ibnu Mas'ud
عبد اللَّهِ بن مسعود رضي الله عنه قال : كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَبَابًا لا نَجِدُ شَيْئًا فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءةَ ( تكاليف الزواج والقدرة عليه ) فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ ( حماية من الوقوع في الحرام

Artinya: Dari Abdullah bin Mas'ud berkata: Kami bersama Nabi adalah anak-anak muda yang tidak punya apa-apa (miskin - red). Rasulullah berkata pada kami: Wahai anak muda barang siapa yang mampu untuk menikah, menikahlah. Karena menikah itu dapat lebih menutup mata (dari godaan syahwat), dan lebih memelihara kemaluan. Barangsiapa yang tidak mampu menikah, maka hendaknya dia berpuasa karena puasa itu dapat memelihara diri dari perbuatan haram.

C. Dalil Pandangan ulama Fiqih

1. Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm menafsiri QS 23:4-7 di atas demikian:
فلا يحل العمل بالذكر إلا في الزوجة أو في ملك اليمين ولا يحل الاستمناء والله أعلم

Artinya: Maka tidak halal melalukan sesuatu pada dzakar (alat vital lelaki) kecuali pada istri... Juga haram melakukan Mas-turbasi atau O-nani

2. Arti tersirat dari QS 24:33 di atas adalah yang ingin kawin tapi tidak mampu melakukannya karena faktor biaya dll maka hendaknya ia bersabar dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang Allah seperti disebut dalam QS 23:4 s/d 7.

3. Dalam kitab Adhwa'ul Bayan halaman V/535 dalam menafsiri QS 23:4-7 menyebutkan bahwa madzhab Maliki dan Syafi'i mengharamkan O-nani
Intinya, pada prinsipnya syariah Islam mengharamkan Mas-turbasi karena itu bukan jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan syahwat (seksual) yang normal. Jalan yang normal adalah
perkawinan.
E. Penyebab Masturbasi
a.       Masa Remaja
Masa remaja adalah masa yang penuh dengan tantangan, ketika beranjak remaja, pengaruh lingkungan sangat besar akan kematangan psikologi remaja, pertukaran informasi tentang kenikmatan masalh seksual tidak bisa dihindarkan. Tingginya tingkat kepercayaan diantara remaja membuat perilaku masturbasi ini sangat mudah diterima dan dipraktikkan.
b.      Media Tekhnologi
Dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat dewasa ini datang literatur (buku, majalah, gambar) dan media audio-visual seperti internet, handphone, film, televisi dan video.
c.       Keterlambatan Menikah
Usia dewasa tanpa memiliki pasangan yang menetap dalam hal ini pernikahan, membuat seseorang melampiaskan kebutuhan seksualnya melalui masturbasi.
F. Dampak Terhadap Kesehatan
Ø  Secara fisik
1.      Berpotensi terhadap ejakulasi dini kelak jika melakukan hubungan seksual dengan istri.
2.      Resiko terserang kanker prostat di usia senja makin besar.
3.      Konsentrasi susah / sulit fokus.
4.      Tidur tidak nyenyak / insomnia.
5.      Jantung berdebar terus menerus.
6.      Paru-paru bekerja tidak optimal / nafasnya cepat.
7.      Kepala sering pusing.
Ø  Secara mental
1. Perasaan bersalah setelah masturbasi / onani.
2. Pada beberapa kasus, banyak anak muda yang kecelakaan ketika beraktifitas / bekerja akibat tidak fokus / konsentrasi.
3. Jadi sering melamun.
4. Berpotensi terserang penyakit psikologi yang bernama 'Bipolar Disorder' (Gangguan Bipolar), jika terserang penyakit ini akan sulit disembuhkan, obatnya adalah kekuatan iman. Hasil dari penyakit ini jika makin parah akan menjadi sex maniac / seks maniak.
5. Jika sudah terbiasa masturbasi / onani, maka ketika ditahan untuk tidak melakukannya, sang sperma akan keluar dengan sendirinya (ini kasus paling kronis). Karena ini adalah hasil dari perintah otak yang tidak dapat 'menahannya'.
6. Mudah marah, pelampiasannya adalah masturbasi. 
G. Usaha Pencegahan
1)        Rajin beribadah / mendekatkan diri ke agama dan hal-hal yang dianjurkan agama.
2)        Lakukan kegiatan positif seperti main game / gaming, baca buku, nonton TV / Bioskop / DVD, Browsing dsj.
3)        Hindari pikiran, ucapan, dan perbuatan yang berjenis pornografi / pornoaksi.
4)        Cari pergaulan/teman yang positif / membangun diri kita.
5)        Jangan nonton / download / lihat hal-hal yang menjurus ke arah pornografi / pornoaksi dalam bentuk apapun.
6)        Jika punya 'koleksi' di komputer, rak, dan tempat-tempat 'rahasia' lain. Binasakan semuanya sedini mungkin.
7)        Dengarlah lagu-lagu yang 'ear-friendly'. Jangan mendengar lagu-lagu dugem. Bisa memunculkan pikiran negatif.
8)        Kendalikan dirimu sendiri.
9)        Jika teman/relasi/keluarga mengajak beraktifitas / jalan-jalan, usahakan ikut berpartisipasi, jika anda sering berada di rumah / kamar sendirian, makin besar potensi anda untuk masturbasi / onani.
10)    Jangan melamun.
H. CARA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI
             Perubahan fisik selama pubertas harus diikuti dengan perawatan, kebersihan dan kesehatan fisik, terutama alat-alat reproduksi. Selama masa haid remaja perempuan disarankan untuk memakan makanan yang mengandung banyak zat besi (bayam, hati, buah-buahan, dll) karena selama masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau kekurangan zat besi dalam darah. cara-cara memelihara kebersihan guna/manfaat memelihara kebersihan.
Tips merawat kesehatan organ reproduksi :
²  PEREMPUAN
a.       Air (Selama haid, menggunakan pembalut wanita untuk menampung darah haid. Pembalut dapat dibeli di toko ataupun dibuat dengan kain bersih.
b.      Mengganti pembalut empat jam sekali, atau lebih sering selama masa haid.
c.       Setiap kali buang air, siramlah (basuh) alat kelamin dengan air yang bersih atau pengganti tissue).
d.      Setelah buang air besar,bersihkan alat kelamin dari depan ke belakang, bukan sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin.
e.       Jangan sering menggunakan antiseptik/cairan pembunuh kuman untuk mencuci alat kelamin,khususnya vagina, karena akan mematikan mikro-organisme yang secara alami dapat melindungi vagina
f.       Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
g.       Mengganti celana dalam dua kali sehari.
h.      Gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
²    LAKI-LAKI
a)      Mandi secara teratur dua kali sehari.
b)      Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
c)      Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air besar maupun kecil.
d)      Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut smegma) di penis
e)      Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar bagian dalam penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.

f)       Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat dapat mengganggu stabilitas suhu testis di dalam buah zakar

0 comments :

Post a Comment