SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
KIE KB (KELUARGA BERENCANA)
Pokok bahasan :
Keluarga Berencana
Sub pokok bahasan : KIE Keluarga Berencana
Sasaran :Pasangan Usia Subur
Target :
Jumlah 10 orang
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Merpati RSUD Dr.Soetomo
Surabaya
Penyuluh : Mahasiswa
D3 Kebidanan
I.
Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu
usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi
akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan
pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode
yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat
diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan
seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 2012).
Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi
negara Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya
yang dipilih atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi
kepadatan penduduk tersebut dengan cara melakukan program Keluarga Berencana
atau dikenal dengan singkatan KB.
Oleh karena
itu pengetahuan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan program keluarga
berencana sangat dibutuhkan
oleh pasangan usia subur khususnya untuk mencegah menunda kehamilan,
menjarangkan kehamilan dan mengkhiri kesuburan (tidak hamil lagi) agar
menjadikan keluarga yang sejahtera.
II.
Tujuan Umum
Setelah
dilakukan penyuluan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasangan usia subur dapat memahami keluarga berencana.
III.
Tujuan Khusus
Setelah
mendapatkan penyuluhan, peserta dapat :
1.
Memahami Pengertian Radiasi Gelombang
Elektromagnetik
2.
Memahami Pengaruh Radiasi Ponsel Terhadap Kesehatan
Reproduksi
3.
Mengetahui Tingkat Kesadaran Masyarakat akan Bahaya Radiasi
Ponsel
4.
Memahami Solusi Mengurangi Dampak Radiasi Ponsel
5.
Memahami Sasaran yang perlu menjaga kesehatan reproduksi dari pengaruh radiasi HP
6.
Memahami Perlunya menjaga kesehatan reproduksi dari pengaruh radiasi HP
7.
Memahami Tempat yang aman untuk menjaga kesehatan reproduksi dari pengaruh radiasi
HP
8.
Memahami Waktu yang tepat untuk menjaga kesehatan dari pengaruh radiasi HP
IV.
Strategi Pelaksanaan
1.
Metode : Ceramah, pemutaran
video dan diskusi
2.
Media : Leaflet, video, (laptop,
lcd,screen proyektor, microfon dan sound system.)
3.
Garis besar materi
· Pengertian
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
· Pengaruh Radiasi Ponsel
Terhadap Kesehatan Reproduksi
· Tingkat Kesadaran Masyarakat
akan Bahaya Radiasi Ponsel
· Solusi Mengurangi Dampak
Radiasi Ponsel
· Sasaran yang perlu menjaga kesehatan reproduksi dari
pengaruh radiasi HP
· Perlunya menjaga kesehatan reproduksi dari pengaruh
radiasi HP
· Tempat yang aman untuk menjaga kesehatan reproduksi
dari pengaruh radiasi HP
· Waktu yang tepat untuk menjaga kesehatan dari pengaruh
radiasi HP
V.
Proses Pelaksanaan
No
|
Kegiatan
|
Kegiatan
|
Peserta
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
|
-
Salam
-
Memperkenalkan diri
-
Menyampaikan tujuan penyuluhan
|
-
Menjawab salam
-
Mendengarkan
|
3 menit
|
|
Kegiatan Inti
|
-
Menjelaskan tentang definsi Radiasi
Gelombang Elektromagnetik
-
Menjelaskan Pengaruh Radiasi Ponsel
Terhadap Kesehatan Reproduksi
-
Menjelaskan tentang Tingkat Kesadaran
Masyarakat akan Bahaya Radiasi Ponsel
-
Menjelaskan tentang
solusi mengurangi dampak radiasi ponsel
-
Memberikan Sasaran yang
perlu menjaga kesehatan reproduksi dari pengaruh radiasi HP
-
Menjelaskan Perlunya
menjaga kesehatan reproduksi dari pengaruh radiasi HP
-
Memberitahukan Tempat yang aman untuk menjaga kesehatan reproduksi dari pengaruh radiasi
HP
-
Menjelaskan Waktu yang
tepat untuk menjaga kesehatan dari pengaruh radiasi HP
-
Memutarkan video mengenai dampak radiasi terhadap kesehatan reproduksi remaja
|
-
Mendengarkan dan memperhatikan pemateri serta video
|
18 menit
|
3
|
Evaluasi
|
-
Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya
-
Menjawab pertanyaan
-
Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri
-
Memberikan doorprize kepada
peserta yang bertanya dan menjawab pertanyaan
|
-
Bertanya
-
Memperhatikan jawaban dari pemateri
-
Menjawab pertanyaan
-
Peserta antusias dalam menerima
doorprize
|
7 menit
|
3.
|
Penutup
|
-
Menyimpulkan
-
Salam penutup
|
-
Mendengarkan
-
Menjawab salam
|
2 menit
|
VI.
Pengorganisasian
a.
Pemateri : 1. Alfia
Anifianita
2.
Ira Maulidia
3. Yuli Indriastutik
4. Julasma anjar
5. Nurma Hanani
b.
Moderator :
VII.
Evaluasi
Metode
evaluasi : Diskusi
Jenis
pertanyaan : Lisan
Jumlah
soal : 3 soal
Pertanyaan dan Jawaban
1.
Pengertian
Pengertian
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Bersifat
seperti gelombang atau partikel yang dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang
gelombang, dan frekuensi.
2.
Pengaruh Radiasi Ponsel Terhadap Kesehatan Reproduksi
Pada
laki-laki sperma bisa rusak, pada ibu hamil yang akan melahirkan bayinya akan
hiperaktif, penurunan gairah sex, cacat pada bayi, kanker payudara.
3.
Tingkat Kesadaran Masyarakat akan Bahaya Radiasi Ponsel
Kesadaran
masyarakat akan pengaruh buruk yang mungkin timbul akibat radiasi GEM masih
rendah.
4.
Solusi Mengurangi Dampak Radiasi Ponsel
menjauhkan ponsel dari kepala,menggunakan headset seefektif mungkin, memanfaatkan
layanan pesan singkat (SMS) dibanding telepon, menunggu sampai telepon sudah menyambung
ke tempat tujuan sebelum
mendekatkan ponsel ke telinga, tidak menyimpan ponsel di saku atau ikat pinggang pada saat ponsel dalam kondisi
on.
5.
Sasaran yang
perlu menjaga kesehatan reproduksi dari pengaruh radiasi HP
Seluruh
lapisan masyarakat mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, orangtua, sampai
lanjut usia. Karena radiasi HP akan mempengaruhi dampak negatif kepada siapa
saja khusnya bayi sampai anak-anak bahkan remaja pun juga.
6.
Perlunya menjaga
kesehatan reproduksi dari pengaruh radiasi HP
Dengan cara percobaan sebutir telur dan hp, sehingga radiasi gelombang mikro yang dipancarkan oleh HP mampu
memodifikasi protein dalam telur itu. Maka banyak yang terjadi dengan protein
dalam otak manusia ketika saling bicara melalui HP.
7.
Tempat yang aman
untuk menjaga kesehatan reproduksi dari pengaruh radiasi HP
HP di
letakkan pada tas bukan pada saku pakaian ketika HP tidak dipakai, menelpon menggunakan handsfree jika akan menelepon dalam waktu lama, tidak menelepon di mobil tanpa antenna external di mobil.
8.
Waktu yang tepat
untuk menjaga kesehatan dari pengaruh radiasi HP
Sebaiknya
memakai HP pada saat diperlukan saja. Apabila tidak diperlukan lebih baik
dijauhkan, karena akan mengganggu kesehatan tubuh dan mengganggu aktivitas
pekerjaan baik untuk remaja dan orang dewasa.
VIII.
Referensi
1. Bagian Obstetry dan Genekologi FK Unpad.2000.Teknik
Keluarga
Berencana, Bandung: Elstar Offset.
2. Manuaba.2010.Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC.
3. Prawirohardjo,Sarwono. 2003. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
LAMPIRAN: MATERI
1.
Pengertian
Keluarga Berencana (KB)
Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga
Berencana (KB) adalah suatu upaya manusia untuk mengatur secara sengaja
kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum dan moral Pancasila untuk
kesejahteraan keluarga.
Keluarga Berencana adalah metode medis yang
dicanangkan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kelahiran (Manuaba,2010).
KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
reproduksi untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai
makhluk seksual (Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).
2.
Tujuan KB
A.
Tujuan umum
(1)
Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social
ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh
suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
(2)
Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang
menjadu dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia
B.
Tujuan khusus
(1)
Pengaturan kelahiran
(2)
Pendewasaan usia perkawinan.
(3)
Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
(4)
Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
(5)
Menjarangkan kehamilan
(6)
Membatasai jumlah anak
3.
Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan
mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga,
antara lain:
A. Manfaat Untuk Ibu:
(1) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
(2) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
(3) Menjaga kesehatan ibu
(4) Merencanakan kehamilan lebih terprogram
B. Manfaat Untuk Anak:
(1) Mengurangi risiko kematian bayi
(2) Meningkatkan kesehatan bayi
(3) Mencegah bayi kekurangan gizi
(4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
(5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
(6) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
C. Manfaat Untuk Keluarga:
(1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
(2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga
4.
Jenis-jenis KB
a.
KB Hormonal
(1) KB PIL
A. Pengertian
Pil adalah
obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil
diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah
kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil
dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau
pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang
ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan
sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan
cara pencegah kehamilan yang lain
B. Jenis-jenis KB Pil
a)
Pil gabungan
atau kombinasi
Tiap pil
mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil
gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah
kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara teratur.
b)
Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis
kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama
dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim)
sehingga mempersulit pengangkutan sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan
endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang
telah dibuahi.
C.
Kelebihan
Beberapa Pil KB memiliki kandungan progesteron
sehingga memiliki anti-androgen (cyproterone acetate, drospirenone). Kedua zat
tidak hanya mencegah kehamilan, namun juga dapat mengurangi jerawat dan rambut
halus di wajah cantik wanita. Adapun kelebihan PIL KB yang lain adalah:
a)
Penggunaan Pil
KB mudah, karena hanya dibutuhkan kepatuhan wanita untuk meminumnya.
b)
Kehamilan bisa
segera terjagi setelah anda berhenti minum Pil KB tersebut.
c)
Kandungan hormonal
Pil KB membuat lapisan endometrium mengalami penebalan dan peluruhan sesuai
dengan siklus 28 hari sehingga dapat mengurangi beberapa keluhan haid.
d)
Menurunkan
risiko kanker endometrium dan tumor ovarium. Sehingga menghindarkan dari resiko
kanker serviks.
e)
Bisa digunakan
sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri yang tidak
terlindung oleh alat kontrasepsi.
f)
Mencegah anemia
akibat kekurangan zat besi pada darah.
D.
Kekurangan
Namun memang tidak semua Ibu dengan program KB cocok
dengan penggunaan pil KB. Bahkan pada beberapa kasus sangat tidak disarankan
penggunaan PIL KB. Kondisi tersebut adalah bagi Ibu yang menderita
penyumbatan pembuluh darah (trombosis), gangguan fungsi hati, migrain, penyakit
darah tinggi, diabetes mellitus, perokok dan wanita dengan usia di atas 35
tahun. Adapun Kekurangan penggunaan Pil KB yang lain adalah:
a. Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan
pertama,
b. Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila
lupa atau terlambat minum Pil KB tersebut,
c. Mengalami sakit kepala ringan,
d. Terjadi nyeri payudara,
e. Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah,
mengeluh nyeri saat berhubungan badan,
f. Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.
E.
Kontra indikasi
Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang
menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker
kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui
vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak
napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
F.
Efek Samping
Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa
perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi),
jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan
penambahan berat badan.
G.
Cara Pemakaian
Pil KB :
a.
Untuk mereka
yang baru pertama kali menggunakan pil KB, mulai minum pil saat haid yaitu
mulai di hari ke lima haid atau paling baik di hari pertama haid. Bila dimulai
pada saat haid sudah berhenti, jika hendak melakukan hubungan intim, gunakan
kondom selama 7 hari pertama menelan pil untuk mencegah terjadinya kehamilan.
b.
Untuk mencegah
lupa minum pil, minumlah pil KB secara teratur setiap harinya pada jam yang
sama, disarankan untuk menelan pil pada malam hari (sebelum tidur atau setelah
makan malam).
c.
Jikalupa minum
satu pil KB( aktif bukan placebonya ) minum segera saat teringat dan minum pil
dosis hari itu di saat waktu rutin biasanya. Jika lupa 1 hari (24 jam) maka
masih dapat diminum 2 tablet langsung pada saatnya minum pil. Namun jika lupa
lebih dari 1 hari, buang pil yang terlupa dan lanjutkan minum pil sesuai
harinya, namun karena efektifitas berkurang, perlu dikombinasikan dengan
kontrasepsi kondom saat berhubungan intim. (Hanafi Hartanto,2002)
b)
Contoh : Biasa
minum pil KBsetiap jam 9 malam
a.
Tanggal 1 lupa
minum pil KB, baru teringat jam 10 pagi di tanggal 2, maka segera minum pil KB
yang terlupa. Jam 9 malam tanggal 2, minum pil KB seperti biasa.
b.
Tanggal 1 lupa
minum pil KB, baru teringat jam 9 malam tanggal 2, maka minum ke dua pil
sekaligus.
c.
Tanggal 1 dan
tanggal 2 lupa minum pil KB, baru teringat di tanggal 3 maka buang ke dua pil,
dan jam 9 malam tanggal 3 tetap minum pil KB sesuai harinya, dan bila hendak
melakukan hubungan intim 7 hari ke depan gunakan kondom agar tidak terjadi
kehamilan.
d.
Untuk pil KB
dengan isi 21 pil, setelah pil terakhir dimakan, maka 7 hari kedepan libur/
tidak makan pil. Saat libur inilah diperkirakan akan terjadi haid, yang
biasanya timbul 2-3 hari setelah pil habis. Setelah libur 7 hari, baik haid
sudah selesai ataupun belum, minum kembali pil KB dari blister yang baru. Jika
lupa tidak berhenti minum pil dan langsung melanjutkan blister yang baru maka
haid tidak akan terjadi. Hal ini karena efek lanjutan hormon estrogen dan
progesteron pada pil KB. Hentikan pil KB maka dalam beberapa hari akan terjadi
haid.
e.
Untuk pil
KBdengan isi 28 pil, 7 buah pil yang beda ukuran dan warnanya dari 21 pil
lainnya, sebenarnya tidak mengandung hormon melainkan hanya tepung saja (
plasebo ) sehingga tidak memiliki efek pengobatan. Saat minum pil plasebo
inilah haid diperkirakan akan terjadi. Tujuan disediakan pil plasebo hanyalah
sebagai pengingat saja supaya tidak lupa, tinggal menyambung dengan pil
berikutnya.
f.
Untuk ibu
menyusui tersedia minipil ( hanya mengandung progesteron, tidak mengandung
estrogen). Pil ini mempunyai efek seperti suntikan KB karena tidak mengendung
estrogen, sehingga tidak mengganggu kualitas maupun kuantitas ASI, contohnya :
Excluton.
g.
Untuk ibu pasca
melahirkan, maka pemakaian pil KB dimulai saat :
a)
Ibu telah
berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
b)
3 - 6 minggu
pasca salin untuk ibu yang tidak menyusui
c)
Bila telah lebih
dari 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa
tidak hamil, baru mulai minum pil KB
h.
Untuk pemakaian
pil KB setelah keguguran :
a)
Mulai pada 7
hari pertama keguguran
b)
Setiap saat asal
yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari
pertama.
(2) Kb Suntik
(1)
Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di
Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya
yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu
harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.Suntikan diberikan saat ibu
dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai memakai
suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
(2)
Jenis-jenis KB suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a)
Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi yang
dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan dosis 25 mg depomedroxy
progesterone aserat dan 5 mg estradiol cyplonate. Komposisi : tiap ml suspensi
dalam air mengandung :Medroxy progesterone acetate 50 mg, Estradiol cypionate
10 mg.
(a)
Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5 mg estradiol
varelat yang diberikan melalui I.M sebulan sekali
(b)
Efek samping
Sangat efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama tahun
pertama penggunaan
(c)
Keuntungan : Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak
berpengaruh padahubungan sex, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, jangka
panjang, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
(d)
Efek samping : Perubahan pada kulit gatal-gatal
penggelapan warna kulit, sakit kepala, sakit pada dada, peningkatan berat
badan, perdarahan berkepanjangan, anoreksia, rasa lalah, depresi, payudara
lembek dan galaktorea, penyakit troboembolik, tromboflebitis, perdarahan tidak
teratur
(e)
Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi : Suntikan
pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid, bila disuntikan pertama
diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh berhubungan sex
selama 7 hari / menggunakan, kontrasepsi lain untuk 7 hari, bila klien pasca
persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat diberikan
sutnikan kombinasi, pasca keguguran ; suntikan kombinasi dapat segera diberikan
/ dalam waktu 7 hari, bila sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti
suntikan pertama dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya
tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid,
metode kontrsepsi lain tidak diperlukan, ibu sebelumnya menggunakan AKDR,
suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR (Harnawati,
2008).
b)
Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy
progesterone yang di gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai
efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
(a) Komposisi : Suspensi steril depo medroxy progesterone acetat
(DPPA) dalm air, tiap vial berisi 3 ml suspensi (150
mg medroxy progesterone acetate), tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 ml
medroxy progesterone acetate)
(b) Waktu pemberian dan dosis
Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3
bulan.Suntikan harus lama pada otot bokong musculus gluteus agak dalam.
(c) Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100
perempuan tidap tahan asal penyuntikannya dilakukan secara teratur.
(d) Keuntungan : lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan
pil, tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah, sangat efektif, tidak memiliki
pengaruh terhadap ASI, dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun
sampai pre menopause, membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik, tidak menggangu hubungan seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid,
tidak di dapat pengaruh sampingan dari pemakaian esterogen.
(e) Efek samping : reaksi anafilaktis dan anafiliatik, penyakit tromboem balik
tromboplebitis, system syaraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa
tidur, selaput kulit dan lendir bercak merah / jerawat, gastro intestinal mual,
payudara lembek dan galaktorea, perubahan warna kulit di tempat suntikan
(f) Cara pemberian : waktu pasca persalinan (pp) ; berikan pada hari 3-5 pp /
sesudah asi berproduksi ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu pasca beraslin
asal ibu tidak hamil / belum melakukan koifus, pasca keguguran ; segera setelah
kurefage / sewaktu ibu hendak pulang dari rs hari pasca abortus, asal ibu belum
hamil lagi. dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid
(g) Mekanisme Kerja : primer ; masalah ovulasi (kadar fsh dan lh menurun dan
tidak terjadi setakan lh (lh surge) respon kelenjar hipofise terhadap
gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak berubah, sehingga memberi
kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada kelenjar hipofise,
(menghalangi pengeluaran fsh dan lh sehingga tidak terjadi ovulasi), sekunder ;
mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi, menghambat
trasportasi gamet dan tuba, mengubah endrometrium menjadi tidak sempurna untuk
implantasi hasil konsepsi.
(3)
Implant
(1)
Pengertian Implant
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada
batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel yang
dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
(2)
Jenis Implant
Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a)
Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg
levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b)
Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan
panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3
ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c)
Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi
dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
(3)
Mekanisme Kerja
Cara kerja implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg
levonorgestrel yang dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mg. Konsep mekanisme
kerjanya menurut Manuaba (1998) adalah :
a)
Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak
terjadi ovulasi.
b)
Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi
spermatozoa.
c)
Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi
tempat nidasi.
(4)
Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat
dilakukan pada :
a)
Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
b)
Perempuan pada usia reproduksi (20–30 tahun).
c)
Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki
efektifitas tinggi
dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d)
Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e)
Perempuan pasca persalinan.
f)
Perempuan pasca keguguran.
g)
Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak
sterilisasi.
h)
Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi
hormonal yang mengandung estrogen.
i)
Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
(5)
Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah
sebagai berikut :
a) Perempuan hamil atau diduga hamil.
b) Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum
jelas penyababnya.
c) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola
haid yang terjadi.
d) Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e) Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat
kanker payudara.
(6)
Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :Keuntungan
kontrasepsi yaitu :
a)
Daya guna tinggi
b)
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c)
Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah
pencabutan.
d)
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e)
Bebas dari pengaruh estrogen.
f)
Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g)
Tidak mengganggu ASI.
h)
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i)
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan non
kontrasepsi yaitu :
a)
Mengurangi nyeri haid.
b)
Mengurangi jumlah darah haid
c)
Mengurangi/memperbaiki anemia.
d)
Melindungi terjadinya kanker endometrium.
e)
Menurunkan angka kejadian kelainan anak payudara.
f)
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang
pangul.
g)
Menurunkan angka kejadian endometriosis.
(7)
Kerugian
Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah:
a)
Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga
terlatih.
b)
Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk
insersi dan pengangkatan implant.
c)
Lebih mahal.
d)
Sering timbul perubahan pola haid.
e)
Akseptor tidak dapat menghentikan implant
sekehendaknya sendiri.
f)
Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya
karena kurang mengenalnya.
g)
Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.
b.
KB Non Hormonal
(1) IUD
(1)
Pengertian
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan
selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama
populernya adalah spiral.
(2)
Jenis-jenis IUD di Indonesia
a)
Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi.Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.
b)
Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.
(3)
Cara Kerja
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopii
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum
uteri
c) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,
walaupun IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi sperma untuk fertilisasi
(4)
Efektifitas
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.
(5)
Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga
rahim (cavum uteri).Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut
peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak.Misalnya, 40 hari setelah
bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:
a)
Usia reproduktif
b)
Keadaan nulipara
c)
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d)
Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan
kontrasepsi
e)
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f)
Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya
infeksi
g)
Risiko rendah dari IMS
h)
Tidak menghendaki metoda hormonal
i)
Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
j)
Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari
senggama
k)
Perokok
l)
Gemuk ataupun kurus
(6)
Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
a)
Belum pernah melahirkan
b)
Adanya perkiraan hamil
c)
Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti:
perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan
kanker rahim.
d)
Perdarahan vagina yang tidak diketahui
e)
Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis,
servisitis)
f)
Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering
menderita PRP atau abortus septic
g)
Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak
rahim yangdapat mempengaruhi kavum uteri
h)
Penyakit trofoblas yang ganas
i)
Diketahui menderita TBC pelvic
j)
Kanker alat genital
k)
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
(7)
Keuntungan
a)
Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan
dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan). Pencegah
kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
b)
IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
c)
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A
dan tidak perlu diganti)
d)
Tidak mempengaruhi hubungan seksual.Hubungan intim
jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
e)
Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
f)
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.Aman untuk
ibu menyusui – tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
g)
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus
(apabila tidak terjadi infeksi)
h)
Dapat digunakan sampai menopause
i)
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
j)
Membantu mencegah kehamilan ektopik
k)
Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
(8)
Kerugian
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut
dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting).Ini bisa berjalan selama 3 bulan
setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah
itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan
keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter.Pada saat
pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa
menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
a) Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda
kehamilan: mual, pusing, muntah-muntah.
b) Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat)
dari haid biasa.
c) Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu
badan meningkat, mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak
sehat.
d) Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama.
Segeralah pergi kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.
(9)
Efek Samping dan Komplikasi
a)
Efek samping umum terjadi:
Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar
mensturasi, saat haid lebih sakit.
b)
Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3
sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau
diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat
jarang apabila pemasangan benar).
c)
Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d)
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
yang sering berganti pasangan
e)
Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan
dengan IMS memakai IUD, PRP dapat memicu infertilitas
f)
Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan
dalam pemasangan IUD
g)
Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera
setelah pemasangan IUD.Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
h)
Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya
sendiri.Petugas terlatih yang dapat melepas
i)
Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering
terjadi apabila IUD dipasang segera setelah melahirkan)
j)
Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena
fungsi IUD mencegah kehamilan normal
k)
Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu
ke waktu.
(10) Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya
dilakukan pada saat :
a)
2 sampai 4 hari setelah melahirkan
b)
40 hari setelah melahirkan
c)
Setelah terjadinya keguguran
d)
Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari
pertama haid
e)
Menggantikan metode KB lainnya
(11) Waktu pemeriksaan Diri
a)
1 bulan pasca pemasangan
b)
3 bulan kemudian
c)
Setiap 6 bulan berikutnya
d)
Bila terlambat haid 1 minggu
e)
Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
(12) Keluhan-keluhan pemakai IUD
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah
terjadinya sedikit perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang biasanya
hanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-menerus
dalam jumlah banyak, pemakaian IUD harus dihentikan.Pengaruh lainnya terjadi
pada perangai haid.Misalnya, pada permulaan haid darah yang keluar jumlahnya
lebih sedikit daripada biasa, kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi banyak
selama 1-2 hari.Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan
lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp), serta rasa tidak enak
pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi
terhadap IUD yang merupakan benda asing dalam rahim. Dengan pemberian obat
analgetik keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan
infeksi juga dapat timbul selama pemakaian IUD.
(2) Kondom
a. Cara kerja
· Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
· Mencegah penularan mikroorganisme dari satu
pasangan ke pasangan lain.
b. Keuntungan kondom, yaitu :
· Tidak mengganggu produksi ASI.
· Mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS)
· Mencegah ejakulasi dini.
· Mencegah terjadinya kanker serviks.
· Mencegah imunoinfertiltas.
· Murah dan dapat diberi secara umum.
· Memberi dorongan suami untuk ber KB.
c. Efek samping :
· Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
· Alergi
· Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
c.
KB Yang Tanpa Memakai Alat Apapun (Alamiah)
Ø Coitus Interuptus (Senggama Terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi
dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi
terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis)
dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina.
Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga
kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan :
· Efektif bila dilaksanakan dengan benar
· Tidak mengganggu produsi ASI
· Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
· Tidak ada efek samping
· Tidak memerlukan alat
Ø Kalender
Metode KS dengan tidak melakukansanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%,
pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah
menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus
terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
Ø MAL (Metode Amenorrea Laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai
kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum
haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus
dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu
menunda atau menekan ovulasi.
a. Keuntungannnya :
Efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping
secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan
tanpa biaya.
b. Keterbatasannya :
· Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar
segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan.
· Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial.
· Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid
atau sampai dengan 6 bulan.
· Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual,
termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
· Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui
secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid
setelah melahirkan.
d.
Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi
mantap, jarang sekali dilakukan para pasangan suami-istri. Kalau pun dilakukan
didasari alasan yang sangat umum yakni merasa cukup dengan jumlah anak yang
dimiliki. Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan jalan operasi pemotongan atau
memutuskan saluran sperma pada pria yang disebut vasektomi begitu pula dengan
wanita memutuskan atau memotong saluran sel telur yang disebut dengan
tubektomi. Sehingga tidak akan terjadi kehamilan kembali atau tidak akan
memiliki keturunan.
Manfaat:
1)
Sangat efektif, karena merupakan metode
kontrasepsi permanen.
2)
Tidak mempengaruhi proses pemberian ASI
3)
Tidak bergantung pada faktor senggama
4)
Akan lebih bermanfaat bagi anda yang
memiliki riwayat kehamilan beresiko karena akan terhindar dari keadaan tersebut
5)
Dilakukan dengan pembedahan sederhana, dapat
dilakukan dengan anestesi local
6)
Tidak ada efek samping dalam jangka
panjang, serta
7)
Tidak mempengaruhi keadaan fungsi
seksual karena tidak ada efek pada produksi hormone ovarium.
Keterbatasan:
1)
Metode ini merupakan metode kontrasepsi
permanen yang tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi
rekanalisasi
2)
Anda mungkin akan menyesal di kemudian hari
karena memilih metode ini. Ini bisa terjadi jika anda belum memiliki keyakinan
yang benar-benar mantap memilih metode ini.
3)
Akan mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan
jangka pendek setelah dilakukan pembedahan
4)
Risiko komplikasi dapat meningkat jika
dilakukan anestesi umum
5)
Dibutuhkan dokter spesialis ginekologi
atau dokter spesialis bedah jika yang dilakukan adalah proses laparoskopi
6)
Tidak dapat melindungi anda dari infeksi
menular seksual, termasuk HIV/AIDS.
Macam-macam Kontrasepsi Mantap
a.
Tubektomi
(1)
Definisi
Tubektomi(MetodeOperasiWanita/MOW) adalah metode
kontrasepsi mantap yang bersifat suka rela bagi seorang wanita bila tidak ingin
hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba falopii(mengikat dan memotong atau memasang
cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum
(2)
Waktu Pengunaan
-
Idealnya dilakukan dalam 48 jam
pasca persalinan
-
Dapat dilakukan segera setelah
persalinan atau setelah operasi sesar
-
Jika tidak dapat dikerjakan
dalam 1 minggu setelah persalinan,ditunda 4-6 minggu.
(1)
Keuntungan
A.
Kontrasepsi
-
Efektivitasnya
tinggi 99,5% (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
-
Tidak
mempengaruhi proses menyusui
-
Tidak
bergantung pada faktor sanggama
-
Baik
bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius.
-
Tidak
ada efek samping dalam jangka panjang
-
Tidak
ada perubahan dalam fungsi seksual.
B.
Non Kontrasepsi
- Berkurangnya
resiko kanker ovarium
(2)
Keterbatasan
-
Harus dipertimbangkan sifat
permanen kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan
operasi rekanalisasi)
-
Dilakukan oleh dokter yang
terlatih
b.
Vasektomi
(1)
Definisi
Vasektomi(MetodeOperasiPria/MOP) adalah prosedur
klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengoklusi vasadeferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan
dengan ovum) tidak terjadi
(2)
Jenis
-
Insisi
-
Vasektomi tanpa pisau (VTP)
(3)
Waktu
-
Bisa dilakukan kapan saja
(4)
Keuntungan
-
Efektivitas
tinggi 99,6-99,8%
-
Sangat
aman, tidak ditemukan efek samping jangka panjang
-
Morbiditas
dan mortalitas jarang
-
Hanya
sekali aplikasi dan efektif dalam jangka panjang
-
Tinggi
tingkat rasio efisiensi biaya dan lamanya penggunaan kontrasepsi
(3)
Keterbatasan
-
Tidak
efektif segera, WHO menyarankan kontrasepsi tambahan selama 3 bulan setelah
prosedur (kurang lebih 20 kali ejakulasi)
-
Teknik
tanpa pisau merupakan pilihan mengurangi perdarahan dan nyeri dibandingkan
teknik insisi (BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012).
0 comments :
Post a Comment