Sunday, November 19, 2017

Kelainan Pada Bayi
No
Kata Sulit
Definisi
Gambar
Penanganan

1.

Atresia esophagus

Penyumbatan/obstruksi dari saluran esophagus/kerongkongan

1)   Lewatkan selang orogastrik dan lakukn aspirasi kantung untuk menghindari pnemonia aspirasi.
2)   Cairan intra vena untuk resusitasi dan pemeliharaan. Berikan TPN (Total Parenteral Nutrisi) sejak dini.
3)   Memerlukan koreksi dengan pembedahan.


2.

Hischprung

Kelainan bawaan penyebab gangguan pasase usus besar karena tidak adanya sel ganglion di dalam pleksus aurerbach/meissner

Tanda gejala :
tinja akan keluar terlambat atau bahkan tidak dapat keluar sama sekali. Selain itu perut bayi juga akan terlihat menggembung, disertai muntah.
·         Konservatif. Pada neonatus dilakukan pemasangan sonde lambung serta pipa rektal untuk mengeluarkan mekonium dan udara.
·         Tindakan bedah sementara. Kolostomi pada neonatus, terlambat diagnosis, enterokolitis berat dan keadaan umum buruk.
·         Tindakan bedah defenitif. Mereseksi bagian usus yang aganglionosis dan membuat anastomosis.


3.

Atresia ani/rekti

Penyumbatan/obstruksi pada rectum/anus

Prinsip pengobatan operatif pada malformasi anorektal dengan tindakan bedah yang disebutkan diseksi postero sagital atau plastik anorektal posterosagital. Kolostomi merupakan perlindungan sementara. Ada dua tempat kolostomi yang dianjurkan dipakai pada neonatus dan bayi yaitu transversokolostomi (kolostomi dikolon transversum) dan sigmoidostomi (kolostomi disigmoid). Bentuk kolostomi yang mudah dan aman adalah stoma laras ganda (Double barrel).
Teknik operatif definitif (Posterior Sagital Ano-Rekto-Plasti)
Prinsip operasi:
·         Bayi diletakkan tengkurap
·         Sayatan dilakukan diperineum pada garis tengah, mulai dari ujung koksigeus sampai batas anterior marka anus.
·         Tetap bekerja digaris tengah untuk mencegah merusak saraf.
·         Ahli bedah harus memperhatikan preservasi seluruh otot dasar panggul.
·         Tidak menimbulkan trauma struktur lain.


4.

Atresia Duodenum

Kondisi dimana duodenum (bagian pertama dari usus halus) tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus.

Gejala Atresia Duodenum:
·         Bisa ditemukan pembengkakan abdomen bagian atas
·         Muntah banyak segera setelah lahir, berwarna kehijauan akibat adanya empedu
·         Muntah terus menerus meskipun bayi dipuasakan selama beberapa jam
·         Tidak memproduksi urin setelah beberapa kali buang air kencing
·         Hilangnya bising usus setelah beberapa kali buang air besar mekonium


·         Pemberian terapi cairan intravena
·         Dilakukan tindakan duodenoduodenostomi


5.

Meningokel

Penonjolan dari pembungkus medulla spinalis melalui spina bifida dan terlihat sebagai benjolan pada permukaan.

Pembedahan mielomeningokel dilakukan pada periode neonatal untuk mencegah rupture.

6.

Ensefalokel

Suatu kelainan tabung saraf yang ditandai dengan adanya penonjolan meningens (selaput otak) dan otak yang berbentuk seperti kantung melalui suatu lubang pada tulang tengkorak.

Biasanya dilakukan pembedahan untuk mengembalikan jaringan otak yang menonjol ke dalam tulang tengkorak, membuang kantung dan memperbaiki kelainan kraniofasial yang terjadi. Untuk hidrosefalus mungkin perlu dibuat suatu shunt. pengobatan lainnya bersifat, simtomatis dan suportif. Prognosisnya tergantung kepada jaringan otak yang terkena, lokasi kantung dan kelainan otak yang menyertainya.sebelum dilakukan pembedahan bayi di taruh ihkubator dahulu.


7.

Hidrosefalus

Penumpukan cairan cerebrospinal ( CSF ) dikepala sehingga menyebabkan pembesaran ruang di otak ( ventrikel )
Gejala klinik:
Muntah, Nyeri kepala, kesadaran menurun, kepala besar,Ø sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar, sklera tampak di atas iris (Sunset Sign), ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya, dahi tampak melebar dengan kulit kepala yang menipis, tegang dan mengkilat, bola mata terdorong kebawah.


Pada neonatus, hidrosefalus dipantau dengan pemeriksaan serial ultrasonografi kranial untuk ukuran ventrikel dan lingkar kepala. Jika berat dan progresif atau bayi menjadi simtomatik, suatu pintas ventrikel di masukkan secara pembedahan.

Pemeriksaan yang dilakukan: USG, CT Scan, VentrikulografiØ
Ada tiga prinsip pengobatan hidrosefalus:

·         Mengurangi produksi CSS yaitu merusak sebagian fleksus koroidalis dengan pembedahan. Obat diamox mempunyai khasiat inhibisi pembentukan CSS.
·         Memperbaiki hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi yaitu menghubungkan ventrikel dengan subarachnoid.
·         Pengeluaran cairan CSS ke dalam organ ekstrakranial yaitu caara terbaik ke dalam vena jugularis dan jantung melalui kateter yang berventil yang memungkinkan penagliran CSS ke satu arah.

8.

Obstruksi Biliaris

Suatu kelainan bawaan dimana terjadi penyumbatan pada saluran empedu sehingga cairan empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk dikeluarkan dalam feses.



Pada dasarnya penatalaksanaan pasien dengan obstruksi biliaris bertujuan untuk menghilangkan penyebab sumbatan atau mengalihkan aliran empedu. Tindakan tersebut dapat berupa tindakan pembedahan misalnya pengangkatan batu atau reseksi tumor. Dapat pula upaya untuk menghilangkan sumbatan dengan tindakan endoskopi baik melalui papila vater atau dengan laparoskopi.

9.

Labioskizis

kongenital anomali yang berupa adanya kelainan bentuk pada struktur wajah.


ü  Pemasangan selang Nasogastric tube, adalah selang yang dimasukkan melalui hidung..berfungsi untuk memasukkan susu langsung ke dalam lambung untuk memenuhi intake makanan.
ü  Pemasangan Obturator yang terbuat dari bahan akrilik yang elastis, semacam gigi tiruan tapi lebih lunak,

10.

Labiopalatoskizis (bibir & palatum sumbing),

Kongenital anomali yang berupa adanya kelainan bentuk pada struktur wajah.
celah pada garis tengah palato yang disebabkan oleh kegagalan penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7-12 minggu.


ü  Pemasangan selang Nasogastric tube, adalah selang yang dimasukkan melalui hidung..berfungsi untuk memasukkan susu langsung ke dalam lambung untuk memenuhi intake makanan.
ü  Pemasangan Obturator yang terbuat dari bahan akrilik yang elastis, semacam gigi tiruan tapi lebih lunak,
 11.

Hernia difragma


lubang atau
kelemahan pada diafragma (otot yang memisahkan dada dari perut dan membantu dalam pernafasan).

Gejala Hernia difragma berupa:
1.      Gangguan pernafasan yang berat.
2.      Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen).
3.      Takipneu (laju pernafasan yang cepat).
4.      Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris).
5.      Takikardia (denyut jantung yang cepat).



1.      Berikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru.
2.      Posisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak bebas.
3.      Awasi bayi jangan sampai muntah, apabila hal tersebut terjadi, maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi.
4.      Lakukan informed consent dan informed choice untuk rujuk bayi ke tempat pelayanan yang lebih baik.


12.

Hernia umbilikalis (tali pusar)

Bukaan kecil pada dinding perut dekat pada tombol perut (pusar). Usus kecil bisa menonjol melalui pembukaan tersebut ketika bayi tersebut menangis, batuk, tertawa, dan mengejan atau tegang selama buang air besar.


1.     Pemeriksaan Diagnostik
1.      Sinar X
2.      Pada abdomen akan menunjukkan kuantitas cairan atau gas
3.      Pemeriksaan darah lengkap:Hb yang rendah dapat mengarah pada   anemia/kehilangan darah dan keseimbangan oksigenasi jaringan dan pengurangan Hb yang tersedia dengan anestesi inhalasi,peningkatan Ht mengidetifikasikan dehidrasi.Penurunan Ht mengarah pada kelebihan cairan.
4.      Waktu koagulasi mempengaruhi hemostatis intraoperasi/pascaoperasi
5.      EKG:penemuan akan sesuatu yang sesuatu yang tidak normal membutuhkan prioitas perhatian untuk memberikan anestesi.

Farmakologi
        Terapi obat analgetik

Pembedahan
1.      Herniatomi
Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai lehernya kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan jika ada perlekatan,kemudian diare posisi kantong hernia dijahit,ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
2.      Henia plastik
Dilakukan tindakan memperkecil anulis inguinalis interus dan memperkuat dinding belakang kanalis linguinalis.


13.

Omfalokel

Protusi isi rongga perut ke luar dinding perut di sekitar umbiklikus terbungkus dalam suatu kantong

1.      Pasang selang nasogastrik berkaliber besar saat persalinan untuk membatasi masuknya udara ke dalam usus, dan jangan menggunakan mulut.
2.      Tempatkan tubuh bagian bawah bayi ke dalam kantung plastik steril untuk membatasi kehilangan panas, cairan dan melindungi usus dari kerusakan dan infeksi
3.      Berikan cairan  intra vena.
4.      Periksa adanya kelainan lain, termasuk ekokardiografi.
5.      Perbaikan secara pembedahan biasanya dilakukan pada hari pertama kehidupan.

14.

Hipospadia

Suatu keadaan dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukan di ujung penis. Hipospadia merupakan kelainan kelamin bawaan sejak lahir.

Gejala Hipospadia:
1.      Lubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah penis.
2.      Penis melengkung ke bawah.
3.      Penis tampak seperti berkerudung karena kelainan pada kulit depan penis.
4.      Jika berkemih, anak harus duduk.



Untuk saat ini penanganan hipospadia adalah dengan cara operasi. Operasi ini bertujuan untuk merekonstruksi penis agar lurus dengan orifisium uretra pada tempat yang normal atau diusahakan untuk senormal mungkin.
Operasi sebaiknya dilaksanakan pada saat usia anak yaitu enam bulan sampai usia prasekolah. Hal ini dimaksudkan bahwa pada usia ini anak diharapkan belum sadar bahwa ia begitu “spesial”, dan berbeda dengan teman-temannya yang lain yaitu dimana anak yang lain biasanya miksi (buang air seni) dengan berdiri sedangkan ia sendiri harus melakukannya dengan jongkok aga urin tidak “mbleber” ke mana-mana.
Anak yang menderita hipospadia hendaknya jangan dulu dikhitan, hal ini berkaitan dengan tindakan operasi rekonstruksi yang akan mengambil kulit preputium penis untuk menutup lubang dari sulcus uretra yang tidak menyatu pada penderita hipospadia.


15.

Fimosis

Prepusium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis. Fimosis merupakan suatu keadaan normal yang sering ditemukan pada bayi baru lahir atau anak kecil, karena terdapat adesi alamiah antara prepusium dengan glans penis. dan biasanya pada masa pubertas akan menghilang dengan sendirinya.


·         Sunat.
Banyak dokter yang menyarankan sunat untuk menghilangkan masalah fimosis secara permanen. Rekomendasi ini diberikan terutama bila fimosis menimbulkan kesulitan buang air kecil atau peradangan di kepala penis (balanitis). Sunat dapat dilakukan dengan anestesi umum ataupun lokal.
·         Obat.
Terapi obat dapat diberikan dengan salep yang meningkatkan elastisitas kulup. Pemberian salep ini harus dilakukan secara teratur dalam jangka waktu tertentu agar efektif.
·         Peregangan.
Terapi peregangan dilakukan dengan peregangan bertahap kulup yang dilakukan setelah mandi air hangat selama lima sampai sepuluh menit setiap hari. Peregangan ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari luka yang menyebabkan pembentukan parut.
Jangan sekali-kali membuka kulup secara paksa dengan menariknya ke arah pangkal penis. Tindakan ini berbahaya, karena kulup dapat terjepit, menimbul nyeri dan pembengkakan yang hebat.
Bila anak mengalami kesulitan buang air kecil, dokter akan mencoba melebarkan kulup yang melekat. Pelebaran (dilatasi) ini mudah, hanya sekitar 5 menit dan tidak perlu dianestesi (dibius).
Bila upaya ini gagal, maka tindakan sunat (sirkumsisi) adalah jalan keluarnya.


0 comments :

Post a Comment