Tuesday, March 28, 2017


                                                         TEORI KEBIDANAN JEAN BALL 
 
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Hipotesa Ball, respon emotional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang berarti mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Persipan yang telah di lakukan bidan pada masa postnatal akan mempengaruhi respon emotional wanita terhadap perubahan akibatproses kelahiran tersebut. Kesejahteraan wanita setelah melahirkan tergantung pada personality dan kepribadian, sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas. 


Setelah Ibu melahirkan, maka Ibu memasuki masa nifas atau yang lazim disebut puerperium. Masa nifas (puerperium) adalah waktu yang dimulai setelah placenta lahir dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi alat kandungan seperti semula (sebelum hamil) dalam waktu kurang lebih 3 bulan.
Dimulai dengan kehamilan, persalinan dan dilanjutkan dengan masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan penyulit selama masa nifas. Apabila tidak ditangani segera secara efektif akan membahyakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Untuk itu pemberian asuhan kebidanan kepada Ibu dalam masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan Ibu dan bayinya, melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi, memberikan pendidikan pada Ibu serta memberikan pelayanan kesehatan pada Ibu dan bayinya.
Selama masa nifas, Ibu akan mengalami berbagai perubahan. Perubahan yang terjadi pada masa nifas tidak hanya terjadi secara fisik saja, melainkan juga psikologis atau kejiwaan. Sehingga, pemberian edukasi tentang informasi yang berkaitan dengan masa nifas sangat perlu diberikan pada Ibu dalam masa nifas.



B.TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui teori kebidanan menurut Jean Ball yang meliputi:
1.      Pengertian dari teori Bean Ball
2.      Tujuan dari teori Jean Ball
3.      Hipotesa teori jean Ball
4.      Pembagian teori Jean Ball
5.      Elemen pembentukan teori kursi goyang
6.      Konsep teori Jean Ball
7.      Faktor – faktor yang Berkaitan
8.      Aplikasi dari teori Jean Ball dalam kehidupan sehari-hari
C.RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertian teori kebidanan menurut Jean Ball ?
2.      Apa tujuan dari teori Jean Ball ?
3.      Bagaimana hipotesa dari teori Jean Ball ?
4.      Apa-apa saja pembagian teori menurut jean Ball ?
5.      Apa saja elemen pembentukan dari teori kursi goyang ?
6.      Bagaimana konsep teori kebidanan menurut Jean Ball ?
7.      Apa saja Aplikasi dari teori Jean Ball dalam kehidupan sehari-hari ?
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN TEORI JEAN BALL


Jean ball adalah seorang midwife” (bidan) dari British yang telah melakukan risetnya secara intensif terhadap kebutuhan wanita pada masa postnatal, dan konsekuensinya bagi wanita yang mendapat asuhan dari berbagai unit pelayanan.
Dalam bukunya “Reaction to motherhood” (1987) ia menjelaskan tujuan asuhan postnatal yang sekaligus juga menjadi filosofi Jean Ball tentang postnatal care sebagai berikut: “membantu seorang wanita agar berhasil menjadi ibu, dan keberhasilan ini tidak hanya melibatkan proses fisiologi saja tapi juga psikologis dan emosional yang memotivasi keinginan untuk menjadi orang tua serta pencapaiannya.”
Ia menyatakan bahwa dalam praktik diberbagai institusi, jenis pelayanan yang diberikan mungkin lebih dekat ke model obstetric/medical dimana interest terhadap postnatal care minimal karena kelahiran sudah tercapai.
Teori Jean Ball adalah dasar pemikiran menurut penelitian yang bernama jean Ball, yang konsekuensinya telah diuji dalam beberapa riset (penelitian) dan menujukkan hasil yang nyata.
Teori ini mengemukakan tentang keseimbangan emosional itu, yang diibaratkan pada kursi “goyang”. Teori ini sering disebut kursi goyang karena tingkat emosional seorang ibu harus berada pada titik seimbang (stabil) sehingga mirip dengan kursi goyang dimana beban harus seimbang pada titik tumpu, karena jika tidak, kursi akan condong ke arah yang memiliki beban yang berat, begitu juga dengan pengendalian emosional seseorang. Jika seseorang (wanita) mampu mengendalikan tingkat emosionalnya berarti orang tersebut memilki tingkat emosional yang rendah dan terkendali atau sebaliknya. Semua itu dapat kita lihat dalam berbagai keunikan tindakan yang diambil Ibu dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya.
B.TUJUAN TEORI JEAN BALL
Tujuan asuhan maternis agar seorang wanita mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu, baik fisik maupun psikologis. Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan, persalinan dan masa post partum adalah masa mengadopsi peran baru, sehingga bagi wanita yang baru menjadi ibu sangat membutuhkan arahan-arahan dan bimbingan dari bidan tentang tindakan-tindakan yang harus diambil maupun tindakan-tindakan yang harus dihindari demi keselamatan dan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini dukungan dari suami dan keluarga sangat diperlukan demi psikologis (kejiwaan) seorang ibu.
Agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu secara fisik maupun psikologis. Psikis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk untuk menjadi orang tua terpenuhi

C.HIPOTESA JEAN BALL
Menurut Jean Ball respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dukungan yang berarti, mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Ibu sebagai penerus keturunan sekaligus pendidik utama dalam keluarga sangat mempengaruhi perkembangan anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam asuhan keluarga yang baik, ketika ia barinteraksi di lingkungan masyarakat maka ia akan terbiasa dengan perilaku yang baik pula. Persiapan yang sudah diantispasi oleh bidan dalam masa post natal atau sesudah melahirkan anak akan mempengaruhi respon emosional wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak. Oleh karena itu asuhan kebidanan harus diberikan kepada seluruh individu kelompok dan masyarakat secara profesional baik pelayanan tersebut secara mandiri, kolaborasi (kerjasama melebihi dari beberapa orang) maupun merujuk ke sistem yang lebih tinggi.
D.PEMBAGIAN TEORI JEAN BALL
Pembagian teori Jean Ball mencakup 3 kategori yaitu :
1.Teori perubahanPerubahan mental ibu sebelum dan sesudah menjadi ibu akan jelas terlihat dalam kehidupan baik itu secara fisik maupun psikologis si ibu. Secara fisik dapat kita lihat pada perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan anak. Sedangkan secara pssikologis misalnya dalam pematangan mental (pendewasaan sikap) setelah melahirkan (post partum) ibu tidak hanya berfikir untuk anak dan keluarganya.
2.Teori stress, coping, dan supportTingkat emosional sangat mempengaruhi mental ibu. Oleh karena itu dukungan atau support dan motivasi dari keluarga terhadap perubahan-perubahan yang timbul terutama perubahan yang bersifat positif, support dari orang-orang terdekat ibu sangat diperlukan untuk menghindari dari stress, depresi, post partum dan dampak-dampak negatif  lainnya.
3.Teori dasarKonsep dasar untuk menjadi seorang ibu meliputi berbagai aspek diantaranya :
a.       Butuh persiapan jasmani dan rohani
b.      Dukungan dari pihak keluarga

E.ELEMEN PEMBENTUKAN TEORI KURSI GOYANG

Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat bergantung pada personality atau kepribadian wanita itu sendiri, support system dukungan pribadi dan support yang diberikan oleh pelayanan maternitas.
Penjelasan gambar
  1. Dasar kursi dibentuk oleh pelayanan kebidanan yang berpijak pada pandangan masyarakat tentang keluarga.
  2. Topangan kanan kiri adalah kepribadian wanita, pengalaman hidup.
  3. Topangan tengah (yang menyangga kursi dari belakang kanan-kiri ) adalah keluarga dan support sistem.
  4. Tempat duduk menggambarkan kesejahteraan maternal, yang tergantung pada efektifitas elemen-elemen sebagai berikut:
-          Jika deck chair tidak ditegakkan dengan benar, maka ia akan kolaps/jatuh saat diduduki.
-          Jika kursi tidak di letakkan pada lantai yang kuat maka kursi akan jatuh.
-          Jika bagian-bagiannya tidak cocok satu sama lain mungkin dapat saja menyangga, namun yang menduduki tidak nyaman dan mengalami ketegangan.

Ball mengemukakan teori kursi goyang/deck chair yang terdiri dari 3 elemen yaitu:
1.Pelayanan maternitas Bidan berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada remaja putri, ibu masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita dan wanita monopouse. Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan harus mempertanggung jawabkan semua tindakan klinis yang diambil dan harus melaksanakan tanggungjawab tersebut yang meliputi tugas bidan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti dan lain-lain.
2.Pandangan masyarakat terhadap keluarga Pandangan masyarakat terhadap suatu keluarga sangat mempengaruhi perkembangan dan tingkat harga diri anggota keluarga tersebut. Jika pandangan masyarakat baik terhadap keluarga maka secara otomatis penerus keluarga akan mendapatkan nama baik dalam pandangan masyarakat, selama si anak tidak melanggar norma-norma yang terdapat dalam masyarakat.
3.Sisi penyanggah/support terhadap kepribadian wanita Dukungan terhadap perubahan kepribadian/kebiasaan hidup wanita sangat dibutuhkan, agar wanita tersebut tidak merasa down terhadap tingkat perubahan diri yang tidak disadarinya.Kesejahteraan keibuan seorang wanita sangat bergantung terhadap efektifitas 3 elemen tersebut. Jika kursi goyang tidak dapat ditegakkan, maka tidaak nyaman untuk diduduki.
F.KONSEP TEORI JEAN BALL
1.Women / wanitaBall memusatkan perhatiannya terhadap perkembangan emosional, sosial, psikologis wanita dalam proses melahirkan.
2.Healt / kesehatanMerupakan pusat dari model Ball. Tujuan dari post nata care agar wanita-wanita mampu menjadi seorang ibu.
3.Enviroment / Lingkungan sosial dan organisasi dalam sistem dukungan dan pelayanan perawatan post natal.
4.Midwifery / kebidananPenelitian asuhan post natal misalnya kurang efektif, kurang pengetahuan tentang kebidanan.
5.SelfPeran bidan dalam meyakinkan wanita dalam perannya sebagai seorang ibu. 

G.Faktor – faktor yang Berkaitan
Faktor yg pengaruhi keseimbangan emosional menurut Jean Ball:
a. Faktor masukan:
1. Perasaan rendah diri sehubungan dengan pandangan negatif terhadap akibat menyusui.
2. Seorang tidur selama di RS
3. Nasehat bila terjadi konflik
Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi masa PP 7 hari pertama
b. Faktor yg mempengaruhi kebahagiaan ibu menurut Jean Ball ( Keadaan masa PP 7 hari pertama):
1. Persepsi dan dukungan keluarga pada hari kelahiran.
Sebagian dari ibu merasa rendah diri sehubungan dengan pandangan negatif akibat menyusuui sehingga memerlukan dukungan keluarga terutama suami. Keluarga juga harus membantu si ibu untuk merawat bayinya setelah pulang ke rumah serta si ibu juga memerlukan nasihat-nasihat yang berkenaan dengan mengurusi bayinya/pada saat terjadi konflik antara suami dan istri.
2. Rasa percaya diri ibu.
Lingkungan, keluarga, status sosial, dan status perkawinan dapat berpengaruh pada rasa percaya diri seorang perempuan untuk menjadi seorang ibu.
3. Tingkat kecemasan yaitu pemilihan dan kelas sosial mimikri.
Yaitu tingkat kecemasan ibu yang dihadapkan pada pilihan-pilihan kelas sosial mana yang dapat ditiru.
4. Mendukung pemberian ASI.
Bidan memberikan pengertian pada ibu agar memberikan ASI eksklusif, memberitahu ibu agar tidak perlu khawatir payudaranya akan menjadi tidak kencang, memberitahu manfaat ASI eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
5. Semua lingkungan mendukung.
Hubungan dengan suami dan keluarga atas dasar kepercayaan, asuhan terkoordinasi, wanita memiliki keunikan sehingga memungkinkan untuk berinteraksi secara fleksibel.
6. Rencana asuhan ibu.
Bidan memberikan asuhan post natal pada ibu misalnya memberikan informasi tentang cara menyusui dan merawat bayi dengan benar.
7. Pemantauan ibu pada tingkat perkembangan bayi.
Seorang ibu akan merasa bahagia apabila melihat tumbuh kembang anaknya berjalan dengan baik dan normal. Contohnya ibu akan merasa bahagia dan bangga apabila anaknya mulai bisa berjalan merambat pada kisaran usia 11 bulan.
8. Tanggapan terhadap diri ibu pada hari ke 7 PP dalam menyusui.
Seorang ibu menganggap bahwa setelah melahirkan, payudaranya akan menjadi tidak kencang dan al itu akan mempengaruhi kesejahteraan ibu.
9. Memberi ASI dalam 1 jam PP
Memberikan ASI kepada bayi 1 jam setelah lahir akan memberikan kepuasan menjadi seorang ibu merasa bahagia karena bayinya kahir dengan selamat.
10. Kala IV persalinan
Yaitu kondisi letak rahim ibu sudah kembali normal (rahim di bawah pusat).
 H.Aplikasi Teori Jean Ball
1. Dahulu posisi ibu saat melahirkan terlentang tetapi sekarang ini posisi ibu saat melahirkan senyaman ibu. Agar memberikan rasa kenyamanan psikologis bagi Ibu.
2. Keluarga memberikan dukungan terutama ibu yang pertama kali melahirkan agar  siap secara mental menjadi seorang Ibu dan membantu ibu menyesuaikan diri dengan rutinitas baru pasca melahirkan
3.Bidan memberikan asuhan pada Ibu selama masa postnatal
4.Bidan memberi dukungan mengenai rasa percaya diri ibu terhadap menyusui pada 7 hari pertama
5.Bidan memberikan pengertian pada ibu agar ibu jangan takut atau khawatir dengan perubahan fisik pada tubuh ibu
6.Bidan mendukung dan membantu ibu agar yakin menjalankan peran sebagai seorang ibu.


















Kesimpulan
1.Dalam teori Jean Ball menegemukakan tentang keseimbangan emosional ibu yang diibaratkan pada kursi “goyang”. Dimana jika seorang wanita mampu mengendalikan tingkat emosionalnya, berarti orang rersebut memilki tingkat emosional yang rendah dan terkendali atau sebaliknya.
2.Asuhan maternis diberikan kepada seorang wanita agar wanita tersebut mampu untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang ibu, baik fisik maupun psikologis.
3.Kesejahteraan seorang wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality, sistem dukungan pribadi, dan dukungan pelayanan maternis.
4.Teori kusi goyang dibentuk dalam 3 elemen penting yaitu, pelayanan maternitas, pandangan masyarakat terhadap keluarga, dan support terhadap kebribadian wanita.














Penutup

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini mempunyai arti penting yang sangat mendalam.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih












Daftar Pusaka

·         http://freyadefunk.wordpress.com/2013/03/22/teori-jean-ball/
·         http://ingaerhiana.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-jean-ball-kebidanan.html
·         http://themidwifecute.blogspot.com/2012/03/teori-jean-ball.html
·         http://www.scribd.com/doc/24057950/Teori-Jean-Ball
·         http://rohmatusangadah.blogspot.com/2010/11/jean-ball.html

0 comments :

Post a Comment