TEORI
KEBIDANAN JEAN BALL
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Hipotesa Ball, respon emotional wanita
terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak yang
mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang berarti mereka
mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Persipan yang telah di lakukan bidan
pada masa postnatal akan mempengaruhi respon emotional wanita terhadap
perubahan akibatproses kelahiran tersebut. Kesejahteraan wanita setelah
melahirkan tergantung pada personality dan kepribadian, sistem dukungan pribadi
dan dukungan dari pelayanan maternitas.
Setelah
Ibu melahirkan, maka Ibu memasuki masa nifas atau yang lazim disebut
puerperium. Masa nifas (puerperium) adalah waktu yang dimulai setelah placenta
lahir dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi alat kandungan seperti
semula (sebelum hamil) dalam waktu kurang lebih 3 bulan.
Dimulai
dengan kehamilan, persalinan dan dilanjutkan dengan masa nifas merupakan masa
yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan penyulit
selama masa nifas. Apabila tidak ditangani segera secara efektif akan
membahyakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa
nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Untuk itu pemberian asuhan kebidanan kepada
Ibu dalam masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk menjaga
kesehatan Ibu dan bayinya, melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan
infeksi, memberikan pendidikan pada Ibu serta memberikan pelayanan kesehatan
pada Ibu dan bayinya.
Selama
masa nifas, Ibu akan mengalami berbagai perubahan. Perubahan yang terjadi pada
masa nifas tidak hanya terjadi secara fisik saja, melainkan juga psikologis
atau kejiwaan. Sehingga, pemberian edukasi tentang informasi yang berkaitan
dengan masa nifas sangat perlu diberikan pada Ibu dalam masa nifas.
B.TUJUAN
PENULISAN
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui teori kebidanan
menurut Jean Ball yang meliputi:
1. Pengertian
dari teori Bean Ball
2. Tujuan
dari teori Jean Ball
3. Hipotesa
teori jean Ball
4. Pembagian
teori Jean Ball
5. Elemen
pembentukan teori kursi goyang
6. Konsep
teori Jean Ball
7. Faktor – faktor yang Berkaitan
8. Aplikasi
dari teori Jean Ball dalam kehidupan sehari-hari
C.RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
pengertian teori kebidanan menurut Jean Ball ?
2. Apa
tujuan dari teori Jean Ball ?
3. Bagaimana
hipotesa dari teori Jean Ball ?
4. Apa-apa
saja pembagian teori menurut jean Ball ?
5. Apa
saja elemen pembentukan dari teori kursi goyang ?
6. Bagaimana
konsep teori kebidanan menurut Jean Ball ?
7. Apa
saja Aplikasi dari teori Jean Ball dalam kehidupan sehari-hari ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN TEORI JEAN BALL
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN TEORI JEAN BALL
Jean ball adalah seorang “midwife” (bidan) dari British yang telah melakukan risetnya secara intensif
terhadap kebutuhan wanita pada masa postnatal, dan konsekuensinya bagi wanita
yang mendapat asuhan dari berbagai unit pelayanan.
Dalam bukunya “Reaction to motherhood” (1987) ia
menjelaskan tujuan asuhan postnatal yang sekaligus juga menjadi filosofi Jean
Ball tentang postnatal care sebagai berikut: “membantu seorang wanita agar
berhasil menjadi ibu, dan keberhasilan ini tidak hanya melibatkan proses
fisiologi saja tapi juga psikologis dan emosional yang memotivasi keinginan untuk menjadi orang tua serta
pencapaiannya.”
Ia menyatakan bahwa dalam praktik diberbagai institusi,
jenis pelayanan yang diberikan mungkin lebih dekat ke model obstetric/medical dimana
interest terhadap postnatal care minimal karena kelahiran sudah
tercapai.
Teori
Jean Ball adalah dasar pemikiran menurut penelitian yang bernama jean Ball,
yang konsekuensinya telah diuji dalam beberapa riset (penelitian) dan
menujukkan hasil yang nyata.
Teori ini mengemukakan tentang keseimbangan emosional itu, yang diibaratkan pada kursi “goyang”. Teori ini sering disebut kursi goyang karena tingkat emosional seorang ibu harus berada pada titik seimbang (stabil) sehingga mirip dengan kursi goyang dimana beban harus seimbang pada titik tumpu, karena jika tidak, kursi akan condong ke arah yang memiliki beban yang berat, begitu juga dengan pengendalian emosional seseorang. Jika seseorang (wanita) mampu mengendalikan tingkat emosionalnya berarti orang tersebut memilki tingkat emosional yang rendah dan terkendali atau sebaliknya. Semua itu dapat kita lihat dalam berbagai keunikan tindakan yang diambil Ibu dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya.
Teori ini mengemukakan tentang keseimbangan emosional itu, yang diibaratkan pada kursi “goyang”. Teori ini sering disebut kursi goyang karena tingkat emosional seorang ibu harus berada pada titik seimbang (stabil) sehingga mirip dengan kursi goyang dimana beban harus seimbang pada titik tumpu, karena jika tidak, kursi akan condong ke arah yang memiliki beban yang berat, begitu juga dengan pengendalian emosional seseorang. Jika seseorang (wanita) mampu mengendalikan tingkat emosionalnya berarti orang tersebut memilki tingkat emosional yang rendah dan terkendali atau sebaliknya. Semua itu dapat kita lihat dalam berbagai keunikan tindakan yang diambil Ibu dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya.
B.TUJUAN TEORI JEAN BALL
Tujuan
asuhan maternis agar seorang wanita mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu,
baik fisik maupun psikologis. Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh
emosional tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan
untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan, persalinan dan masa post partum
adalah masa mengadopsi peran baru, sehingga bagi wanita yang baru menjadi ibu
sangat membutuhkan arahan-arahan dan bimbingan dari bidan tentang
tindakan-tindakan yang harus diambil maupun tindakan-tindakan yang harus
dihindari demi keselamatan dan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini dukungan
dari suami dan keluarga sangat diperlukan demi psikologis (kejiwaan) seorang
ibu.
Agar
ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu secara fisik maupun psikologis.
Psikis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tapi juga proses emosional
agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk untuk menjadi orang tua terpenuhi
C.HIPOTESA JEAN BALL
Menurut
Jean Ball respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan
dengan kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dukungan yang
berarti, mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Ibu sebagai penerus
keturunan sekaligus pendidik utama dalam keluarga sangat mempengaruhi
perkembangan anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam asuhan keluarga yang
baik, ketika ia barinteraksi di lingkungan masyarakat maka ia akan terbiasa
dengan perilaku yang baik pula. Persiapan yang sudah diantispasi oleh bidan
dalam masa post natal atau sesudah melahirkan anak akan mempengaruhi respon
emosional wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak.
Oleh karena itu asuhan kebidanan harus diberikan kepada seluruh individu
kelompok dan masyarakat secara profesional baik pelayanan tersebut secara
mandiri, kolaborasi (kerjasama melebihi dari beberapa orang) maupun merujuk ke
sistem yang lebih tinggi.
D.PEMBAGIAN TEORI JEAN BALL
Pembagian
teori Jean Ball mencakup 3 kategori yaitu :
1.Teori
perubahanPerubahan mental ibu sebelum dan sesudah menjadi ibu akan jelas
terlihat dalam kehidupan baik itu secara fisik maupun psikologis si ibu. Secara
fisik dapat kita lihat pada perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan anak.
Sedangkan secara pssikologis misalnya dalam pematangan mental (pendewasaan
sikap) setelah melahirkan (post partum) ibu tidak hanya berfikir untuk anak dan
keluarganya.
2.Teori
stress, coping, dan supportTingkat emosional sangat mempengaruhi mental ibu.
Oleh karena itu dukungan atau support dan motivasi dari keluarga terhadap
perubahan-perubahan yang timbul terutama perubahan yang bersifat positif,
support dari orang-orang terdekat ibu sangat diperlukan untuk menghindari dari
stress, depresi, post partum dan dampak-dampak negatif lainnya.
3.Teori
dasarKonsep dasar untuk menjadi seorang ibu meliputi berbagai aspek diantaranya
:
a. Butuh
persiapan jasmani dan rohani
b. Dukungan
dari pihak keluarga
E.ELEMEN PEMBENTUKAN TEORI KURSI
GOYANG
Kesejahteraan
wanita setelah melahirkan sangat bergantung pada personality atau kepribadian
wanita itu sendiri, support system dukungan pribadi dan support yang diberikan
oleh pelayanan maternitas.
Penjelasan
gambar
- Dasar kursi dibentuk oleh pelayanan kebidanan yang berpijak pada pandangan masyarakat tentang keluarga.
- Topangan kanan kiri adalah kepribadian wanita, pengalaman hidup.
- Topangan tengah (yang menyangga kursi dari belakang kanan-kiri ) adalah keluarga dan support sistem.
- Tempat duduk menggambarkan kesejahteraan maternal, yang tergantung pada efektifitas elemen-elemen sebagai berikut:
-
Jika deck chair tidak ditegakkan dengan benar, maka ia akan kolaps/jatuh saat
diduduki.
-
Jika kursi tidak di letakkan pada lantai yang kuat maka kursi akan jatuh.
-
Jika bagian-bagiannya tidak cocok satu sama lain mungkin dapat saja menyangga,
namun yang menduduki tidak nyaman dan mengalami ketegangan.
Ball
mengemukakan teori kursi goyang/deck chair yang terdiri dari 3 elemen yaitu:
1.Pelayanan
maternitas Bidan berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada remaja
putri, ibu masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita dan wanita
monopouse. Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan harus mempertanggung
jawabkan semua tindakan klinis yang diambil dan harus melaksanakan
tanggungjawab tersebut yang meliputi tugas bidan sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik, peneliti dan lain-lain.
2.Pandangan
masyarakat terhadap keluarga Pandangan masyarakat terhadap suatu keluarga
sangat mempengaruhi perkembangan dan tingkat harga diri anggota keluarga
tersebut. Jika pandangan masyarakat baik terhadap keluarga maka secara otomatis
penerus keluarga akan mendapatkan nama baik dalam pandangan masyarakat, selama
si anak tidak melanggar norma-norma yang terdapat dalam masyarakat.
3.Sisi
penyanggah/support terhadap kepribadian wanita Dukungan terhadap perubahan
kepribadian/kebiasaan hidup wanita sangat dibutuhkan, agar wanita tersebut
tidak merasa down terhadap tingkat perubahan diri yang tidak disadarinya.Kesejahteraan
keibuan seorang wanita sangat bergantung terhadap efektifitas 3 elemen
tersebut. Jika kursi goyang tidak dapat ditegakkan, maka tidaak nyaman untuk
diduduki.
F.KONSEP TEORI JEAN BALL
1.Women
/ wanitaBall memusatkan perhatiannya terhadap perkembangan emosional, sosial,
psikologis wanita dalam proses melahirkan.
2.Healt
/ kesehatanMerupakan pusat dari model Ball. Tujuan dari post nata care agar
wanita-wanita mampu menjadi seorang ibu.
3.Enviroment
/ Lingkungan sosial dan organisasi dalam sistem dukungan dan pelayanan
perawatan post natal.
4.Midwifery
/ kebidananPenelitian asuhan post natal misalnya kurang efektif, kurang
pengetahuan tentang kebidanan.
5.SelfPeran
bidan dalam meyakinkan wanita dalam perannya sebagai seorang ibu.
G.Faktor
– faktor yang Berkaitan
Faktor
yg pengaruhi keseimbangan emosional menurut Jean Ball:
a.
Faktor masukan:
1.
Perasaan rendah diri sehubungan dengan pandangan negatif terhadap akibat
menyusui.
2.
Seorang tidur selama di RS
3.
Nasehat bila terjadi konflik
Faktor-faktor
tersebut akan mempengaruhi masa PP 7 hari pertama
b.
Faktor yg mempengaruhi kebahagiaan ibu menurut Jean Ball ( Keadaan masa PP 7
hari pertama):
1.
Persepsi dan dukungan keluarga pada hari kelahiran.
Sebagian
dari ibu merasa rendah diri sehubungan dengan pandangan negatif akibat
menyusuui sehingga memerlukan dukungan keluarga terutama suami. Keluarga juga
harus membantu si ibu untuk merawat bayinya setelah pulang ke rumah serta si
ibu juga memerlukan nasihat-nasihat yang berkenaan dengan mengurusi bayinya/pada
saat terjadi konflik antara suami dan istri.
2.
Rasa percaya diri ibu.
Lingkungan,
keluarga, status sosial, dan status perkawinan dapat berpengaruh pada rasa
percaya diri seorang perempuan untuk menjadi seorang ibu.
3.
Tingkat kecemasan yaitu pemilihan dan kelas sosial mimikri.
Yaitu
tingkat kecemasan ibu yang dihadapkan pada pilihan-pilihan kelas sosial mana
yang dapat ditiru.
4.
Mendukung pemberian ASI.
Bidan
memberikan pengertian pada ibu agar memberikan ASI eksklusif, memberitahu ibu
agar tidak perlu khawatir payudaranya akan menjadi tidak kencang, memberitahu
manfaat ASI eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
5.
Semua lingkungan mendukung.
Hubungan
dengan suami dan keluarga atas dasar kepercayaan, asuhan terkoordinasi, wanita
memiliki keunikan sehingga memungkinkan untuk berinteraksi secara fleksibel.
6.
Rencana asuhan ibu.
Bidan
memberikan asuhan post natal pada ibu misalnya memberikan informasi tentang
cara menyusui dan merawat bayi dengan benar.
7.
Pemantauan ibu pada tingkat perkembangan bayi.
Seorang
ibu akan merasa bahagia apabila melihat tumbuh kembang anaknya berjalan dengan
baik dan normal. Contohnya ibu akan merasa bahagia dan bangga apabila anaknya
mulai bisa berjalan merambat pada kisaran usia 11 bulan.
8.
Tanggapan terhadap diri ibu pada hari ke 7 PP dalam menyusui.
Seorang
ibu menganggap bahwa setelah melahirkan, payudaranya akan menjadi tidak kencang
dan al itu akan mempengaruhi kesejahteraan ibu.
9.
Memberi ASI dalam 1 jam PP
Memberikan
ASI kepada bayi 1 jam setelah lahir akan memberikan kepuasan menjadi seorang
ibu merasa bahagia karena bayinya kahir dengan selamat.
10.
Kala IV persalinan
Yaitu
kondisi letak rahim ibu sudah kembali normal (rahim di bawah pusat).
H.Aplikasi
Teori Jean Ball
1. Dahulu posisi ibu saat melahirkan terlentang
tetapi sekarang ini posisi ibu saat melahirkan senyaman ibu. Agar
memberikan rasa kenyamanan psikologis bagi Ibu.
2. Keluarga memberikan dukungan terutama ibu
yang pertama kali melahirkan agar siap secara mental menjadi seorang
Ibu dan membantu ibu menyesuaikan diri dengan rutinitas baru pasca melahirkan
3.Bidan memberikan asuhan pada Ibu selama masa
postnatal
4.Bidan memberi dukungan mengenai rasa percaya diri
ibu terhadap menyusui pada 7 hari pertama
5.Bidan memberikan pengertian pada ibu agar ibu
jangan takut atau khawatir dengan perubahan fisik pada tubuh ibu
6.Bidan mendukung dan membantu ibu agar yakin
menjalankan peran sebagai seorang ibu.
Kesimpulan
1.Dalam
teori Jean Ball menegemukakan tentang keseimbangan emosional ibu yang
diibaratkan pada kursi “goyang”. Dimana jika seorang wanita mampu mengendalikan
tingkat emosionalnya, berarti orang rersebut memilki tingkat emosional yang
rendah dan terkendali atau sebaliknya.
2.Asuhan
maternis diberikan kepada seorang wanita agar wanita tersebut mampu untuk
melaksanakan tugasnya sebagai seorang ibu, baik fisik maupun psikologis.
3.Kesejahteraan
seorang wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality, sistem
dukungan pribadi, dan dukungan pelayanan maternis.
4.Teori
kusi goyang dibentuk dalam 3 elemen penting yaitu, pelayanan maternitas,
pandangan masyarakat terhadap keluarga, dan support terhadap kebribadian
wanita.
Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan
penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang
tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan
bertambah motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya
membuat makalah ini mempunyai arti penting yang sangat mendalam.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan
terima kasih
Daftar
Pusaka
·
http://freyadefunk.wordpress.com/2013/03/22/teori-jean-ball/
·
http://ingaerhiana.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-jean-ball-kebidanan.html
·
http://themidwifecute.blogspot.com/2012/03/teori-jean-ball.html
·
http://www.scribd.com/doc/24057950/Teori-Jean-Ball
·
http://rohmatusangadah.blogspot.com/2010/11/jean-ball.html
0 comments :
Post a Comment